Entah sejak kapan aku sudah tidak menulis. Jari-jariku terasa semakin cepat lelah saja saat mulai menari di atas key board. Belum satu paragraf selesai, satu-persatu jari-jemariku mulai ijin, mundur teratur, lelah. Ah… masak harus seperti ini…
Entah mengapa juga ini bisa terjadi. Seolah letupan ide-ide yang meledak-ledak di kepala tertahan sampai di ujung jari, tidak bisa tersalurkan lewat tulisan.
Ya Allah, aku rindu akan romantisme yang dulu. sepenggal kisah romantis jari dan keyboard. Saat-saat dimana jari-jemariku meliuk-liuk di atas key board dengan cantiknya. menguras seluruh isi otakku dalam lautan kata dan huruf, yang terangkai dalam sebuah karya apik.
Ah… ini belum begitu lama. Keyboard masih terpampang seperti dulu. TAnganku juga masih semanis dan setangguh dulu. Hasratku juga masih meledak-ledak seperti dulu.
Ayo ky, kamu masih bisa nulis lagi!! Tiada kata terlambat untuk menulis lagi..Semangat!!
Entah mengapa juga ini bisa terjadi. Seolah letupan ide-ide yang meledak-ledak di kepala tertahan sampai di ujung jari, tidak bisa tersalurkan lewat tulisan.
Ya Allah, aku rindu akan romantisme yang dulu. sepenggal kisah romantis jari dan keyboard. Saat-saat dimana jari-jemariku meliuk-liuk di atas key board dengan cantiknya. menguras seluruh isi otakku dalam lautan kata dan huruf, yang terangkai dalam sebuah karya apik.
Ah… ini belum begitu lama. Keyboard masih terpampang seperti dulu. TAnganku juga masih semanis dan setangguh dulu. Hasratku juga masih meledak-ledak seperti dulu.
Ayo ky, kamu masih bisa nulis lagi!! Tiada kata terlambat untuk menulis lagi..Semangat!!